Sabtu, 07 April 2012

Dajjal dan New World Order

Global Warming dan Keluarnya Dajjal

Ada sebuah nubuwat yang benar-benar menggambarkan betapa dekatnya masa-masa keluarnya Dajjal dengan seluruh fenomena pemanasan global. Bencana kekeringan dan banjir yang bersamaan, gempa bumi dan tanah longsor yang terus beriringan, badai topan dan angin kencang yang memporak-porandakan bangunan, meningkatnya suhu bumi hingga titik derajat tertinggi yang menimbulkan kematian secara massal, kesemuanya adalah bagian dari akibat yang ditimbulkan oleh pemanasan global. Rasulullah saw bersabda:
Sesungguhnya sebelum keluarnya Dajjal adalah tempo waktu tiga tahun yang sangat sulit, dimana pada waktu itu manusia akan ditimpa oleh kelaparan yang sangat. Allah memerintahkan kepada langit pada tahun pertama darinya untuk menahan 1/3 dari hujannya dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan 1/3 dari tanamannya. Kemudian Allah memerintahkan kepada langit pada tahun kedua darinya agar menahan 2/3 dari hujannya dan memerintahkan bumi untuk menahan 2/3 dari tanam tanamannya. Kemudian pada tahun ketiga darinya Allah memerintahkan kepada langit untuk menahan semua air hujannya, lalu ia tidak meneteskan setitik airpun dan memerintahkan bumi agar menahan seluruh tanamannya, maka setelah itu tidak tumbuh satu tanaman hijaupun dan semua binatang berkuku akan mati kecuali yang tidak dikehendaki Allah. Para sahabat bertanya, ”Dengan apa manusia akan hidup pada saat itu ?” Beliau Shallallahu alaihi wa sallam menjawab, ”Tahlil, takbir dan tahmid akan sama artinya bagi mereka dengan makanan.[1]
Nabi Isa as akan Turun untuk menyelamatkan kaum muslimin dari kegelapan total akibat asap global
Dalam sebuah riwayat disebutkan :
Dajjal mengepung penduduknya. Saat itu sebagian kaum Muslimin berlindung ke atas perbukitan dan pegunungan Syam. Kemudian Dajjal dapat mengepung mereka dengan menempati tempat asalnya. Sehingga, ketika cobaan dan kegentingan telah berlangsung lama menimpa kaum Muslimin, salah seorang di antara mereka kemudian berkata, ‘Hai sekalian kaum Muslimin! Hingga kapan kalian dalam keadaan begini, padahal musuh Allah telah menginjakkan kaki di bumi kalian? Bagi kalian hanya ada dua pilihan, Allah mematikan kalian sebagai syuhada atau memenangkan kalian!’ Kemudian mereka bersumpah setia (baiat) untuk mati-matian berjihad, yang hal itu diketahui Allah sebagai kejujuran dari diri mereka sendiri. Kemudian KEGELAPAN (zhulmah) menimpa mereka, sehingga tak seorang pun dapat melihat telapak tangannya. Kemudian Isa bin Maryam turun lalu membuka pandangan mata mereka. HR. Abdurrazzaq no. 20834
Dari hadits di atas dapat dipahami bahwa ketika kaum Muslimin sedang berperang melawan Dajjal dan pengikutnya, di mana pada saat itu kaum Mus­limin hampir mengalami kekalahan, maka tiba-tiba datanglah kegelapan (zhulmah)yang melingkupi mereka semua, sampai mereka tidak bisa melihat tangannya sendiri. Dari informasi ini dapat diduga bahwa kemungkinan zhulmah atau kegelapan itu adalah kegelapan asap/kabut ad-Dukhaan yang datang akibat meteor menghantam bumi untuk.
Global Warming, dapatkah diselamatkan?
Isac Asimov dan Frederik Pohl dalam bukunya Our Angry Earth menulis: Sebagian besar manusia sulit menyadari realitas kehancuran lingkungan hidup yang ada di sekitarnya. Ini karena penghancuran-penghancuran ling­kungan hidup itu terjadi bersamaan dengan proses-proses yang sedang mereka kerjakan sendiri, yang sering “bertujuan” untuk membangun masa depan. Padahal, yang terjadi adalah sebaliknya. Tragedi masa depan itu justru sedang berjalan di depan kita dan kita sendiri yang menjalankannya.
Apa yang ditulis Asimov-Pohl benar. Berbagai tragedi lingkungan yang kini sedang terjadi -kenaikan suhu atmosfir bumi, polusi, deforestasi, dan mewabahnya penyakit berbahaya- sebenarnya merupakan hasil dari perbuatan manusia sendiri.Tragisnya, sebagian besar manusia belum menyadari akan hal itu.
Akhir zaman yang telah dinubuwatkan; seperti skenario sebuah drama dalam panggung kehidupan
Ibarat sebuah drama, kehidupan manusia saat ini sudah memasuki babak-babak terakhir. Kerusakan yang semakin bertambah parah dan manusia yang semakin kehilangan sifat kemanusiaannya adalah salah satu bukti faktual atas pernyataan ini. Manusia jahat semakin banyak, dan orang-orang yang bijak semakin langka. Bertikai dan membunuh demi kepentingan pribadi semakin marak terjadi.
Demi melihat seluruh realitas dan fakta yang ada, menjadi sangat sulit untuk mengatakan bahwa peradaban modern ini akan mencegah pemanasan global. Teknologi secanggih apapun tidak akan mempu menyetop emisi karbon. Hujan asam yang saat ini terus terjadi telah dinubuwatkan. Dengan kata lain, yang paling penting adalah bagaimana mengakhiri semuanya dengan sebuah akhir yang baik, husnul khatimah. Ya, ’biarlah’ pemanasan global itu tetap berjalan, ’biarlah’ global warming itu terus menghantam, ’biarlah’ air laut itu terus naik dengan perlahan, ’biarlah’ gempa bumi dan angin topan itu menunjukkan tasbih dan tahmidnya kepada manusia, dan biarlah semua itu tetap terjadi (sebab semua itu adalah sunnatullah di alam ini), yang paling penting bagaimana agar kita selamat dari fitnah, selamat dari ujian, selamat dari semua musibah dan mati dengan khusnul khatimah. Wallahu a’lam bish shawab.

[1] HR. Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah dan Al Hakim, shahih. Lihat Ash- Shahihahno.2457


Sumber: http://granadamediatama.wordpress.com

Nubuwat Rasulullah S.A.W. tentang Invasi Amerika ke Iraq di Akhir Zaman

Salah satu riwayat ‘ajaib’ tentang nasib Iraq di akhir zaman adalah riwayat tentang invasi Bani Qanthura terhadap Iraq. Dalam sebuah hadits shahih Rasulullah menjelaskan bahwa di akhir zaman akan terjadi  penyerbuan bangsa Qanthura’ terhadap Bashrah, sebuah negeri kaum muslimin yang berada di tepi sungai Dajlah (Tigris hari ini). Dalam peperangan tersebut umat Islam berhasil mengalahkan bangsa Qanthura’.
Dari Abu Bakrah bahwasanya Rasulullah telah bersabda:
“Akan ada segolongan kaum dari umatku yang menetap di sebuah daerah yang mereka namakan Bashrah, di sisi sebuah sungai yang disebut Dijlah (Dajlah), dan di atas sungai itu ada sebuah jembatan. Penduduk daerah itu akan bertambah banyak, dan ia akan menjadi salah satu negeri dari negeri-negeri orang-orang yang berhijrah. [Perawi Muhammad ibnu Yahya berkata: Abu Ma’mar meriwayatkan dengan mengatakan: negeri-negeri kaum muslimin].
Kelak di akhir zaman Bani Qanthura’ yang berwajah lebar dan bermata sipit akan datang menyerbu, sehingga mereka mencapai tepian sungai Dajlah. Pada saat itulah penduduk daerah itu akan terpecah menjadi tiga kelompok. Satu kelompok mengikuti ekor sapi (menuntun binatang mereka) dan menyelamatkan diri ke pedalaman, Mereka akan binasa. Satu kelompok lainnya memilih menyelamatkan dirinya dengan jalan memilih kekafiran. Adapun kelompok terakhir menempatkan keluarganya di belakang punggung mereka dan bertempur melawan musuh. Mereka itulah orang-orang yang akan mati syahid.” HR. Abu Daud, dihasankan oleh Al Albani.
Dalam lafal yang lain diterangkan bahwa sisa-sisa kelompok umat Islam yang berperang ini akan mampu mengalahkan Bani Qanthura’: “Adapun satu kelompok yang terakhir menempatkan keluarganya di belakang punggung mereka dan mereka maju berperang menyongsong musuh. Orang-orang yang terbunuh di antara mereka adalah orang-orang yang mati syahid, dan Allah akan melimpahkan kemenangan kepada mereka melalui orang-orang yang tersisa.” HR. Ahmad-shahih.
Siapa Sebenarnya Bani Qanthura’?
Banyak hadits yang menjelaskan beberapa ciri Bani Qanthura’, di antaranya mereka memiliki wajah yang lebar dan mata yang sipit. Ciri seperti ini juga dimiliki oleh Bangsa Turk (bukan Turki saat ini). Imam al-Bukhari sendiri menempatkan hadits shahih ini dalam bab “Qital al-Turk”, perang melawan bangsa Turk. Begitu pula imam Ahmad, Abu Daud, Abu Bakr bin Syaibah, dan para ulama lain menempatkan hadits tentang Bani Qanthura’ di atas dalam kumpulan hadits yang membahas perang umat Islam melawan bangsa Turk. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, salah satu perawinya yang bernama al-‘Awwam bin Hausyab mengatakan : “Bani Qanthura’ adalah bangsa Turk.”
Bangsa Turk yang dimaksudkan dalam dalam banyak riwayat, wallahu a’lam bi-shawab, tidak terbatas pada penduduk sebuah negera yang kini dikenal dengan nama internasional Republik Turki semata. Sekalipun Republik Turki hari ini adalah sebuah negara sekuler yang didirikan oleh Musthafa Kamal Al-Yahudi, namun mayoritas penduduknya adalah kaum muslimin. Padahal hadits-hadits shahih di atas menyebutkan bahwa bangsa Turk yang memerangi kaum muslimin di akhir zaman adalah orang-orang kafir.
Jika mereka bukan penduduk negera yang hari ini dikenal dengan nama Republik Turki ini, lantas siapa gerangan bangsa Turk yang akan memerangi kaum muslimin di akhir zaman tersebut ?
Imam  Syamsul Haq ‘Azhim Abadi dalam ‘Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abi Daudmenulis bahwa riwayat imam Muslim dengan lafal ‘mereka memakai pakaian yang terbuat dari bulu, dan memakai alas kaki yang juga terbuat dari bulu’ secara tegas menunjukkan bahwa pakaian mereka terbuat dari bulu, demikian pula halnya dengan alas kaki (sandal dan sepatu) mereka. Sebagaimana dikatakan oleh imam Ibnu Dihyah dan para ulama yang lain, model pakaian seperti ini disesuaikan dengan iklim lingkungan tempat mereka tinggal. Mereka tinggal di daerah-daerah yang diselimuti oleh salju-salju yang sangat tebal.
Dari berbagai hadits shahih yang menyebutkan ciri-ciri fisik dan kondisi geografis negeri bangsa besar Turk ini, setidaknya para pakar hadits dan sejarah telah bisa meraba-raba suku bangsa dan negeri mana saja yang tergolong dalam keluarga besar bangsa dan negeri Turk. Negeri-negeri dingin bersalju menjadi salah satu ciri tempat kediaman mereka.
Amerika dan Eropa Termasuk Bani Qanthura yang akan Menggempur Bashrah ?
Yang dimaksud dengan Romawi atau Ar-Rum dalam hadits-hadits akhir zaman dan kemunculan imam Mahdi adalah bangsa-bangsa Eropa. Pada beberapa abad yang lalu, sebagian dari mereka telah bermigrasi ke Benua Amerika dan Australia. Mereka adalah anak cucu bangsa Romawi dan para pewaris Imperium Romawi Barat dan Imperium Romawi Timur (Bizantium) yang bersejarah itu.
Memang benar bahwa nama Romawi saat surat Ar-Rum turun dan hadits-hadits shahih yang disabdakan oleh Nabi merujuk pada penguasa Imperium Romawi Timur. Akan tetapi, fakta ini tidak menafikan pandangan yang menyatakan bahwa orang-orang Eropa Barat, Amerika, dan Australia saat ini merupakan kelanjutan dari Imperium Romawi, baik secara politik ataupun kebudayaan. Karena itu, bangsa Prancis, Inggris, Jerman, ataupun selainnya yang hidup di daratan Benua Eropa merupakan komponen-komponen pewaris Imperium Romawi dalam hal kebudayaan, politik, dan agama.
Invasi Amerika ke Iraq Maret 2003
Tanggal 20 Maret 2003 M. Setelah tembakan salvo pada hari itu, 5 kapal induk AS, di antaranya ialah USS Carl Vinson, USS Kitty Hawk dan USS Theodore saling berlomba menembakkan rudal-rudal jelajah Tomhawk ke Irak. Ratusan pesawat tempur dan puluhan ribu tentara AS dan sekutunya ikut pula menyemarakkan gelar kekuatan militer dalam Perang Teluk Jilid II ini.

Kini banyak orang mereka-reka, apakah Amerika Serikat dan Inggris yang memimpin penyerbuan koalisi Sekutu ke Iraq di bulan Maret 2004 yang lalu termasuk ke dalam kelompok Bani Qanthura’ yang menyerbu Basrah? Dengan kata lain, apakah Bani Qanthura’ dalam hadits tersebut bisa dimaknai Amerika dan sekutunya?
Secara nash memang tidak diketemukan dalil yang menunjukkan Amerika dan sekutu-sekutunya sebagai Bani Qanthura’ yang menyerang Basrah. Meski demikian, apabila hadits-hadits yang menyebutkan tentang serangan Bani Qanthura’ dan bangsa Turk tersebut kita bandingkan dengan sifat-sifat Amerika dan sekutu-sekutunya yang kini menduduki Iraq, akan ditemukan kesamaan sebagian —bukan seluruh— sifat antara Bani Qanthura’-bangsa Turk dan Amerika-sekutu. Sebagian kesamaan tersebut adalah:
Pertama, Amerika, Inggris, dan sekutu-sekutunya yang melakukan invasi militer keIraq termasuk dalam kelompok negara yang mengalami empat musim, dan salah satu musim tersebut adalah musim salju. Pada musim tersebut, mereka terbiasa memakai pakaian yang tebal dari bulu. Keadaan seperti ini sesuai dengan sebagian ciri yang disebutkan dalam hadits, yaitu ‘mereka memakai pakaian yang terbuat dari bulu, dan memakai alas kaki yang juga terbuat dari bulu’.
Kedua, Sikap kaum muslimin penduduk Basrah, kota-kota di Iraq dan negara-negara muslim lainnya dalam menghadapi invasi militer AS dan sekutu-sekutunya. Secara umum, sikap mereka terbagi menjadi tiga. Sekelompok penduduk Iraqmemilih untuk murtad, dengan bergabung bersama pasukan inbasi militer AS dan sekutunya. Mereka rela menjadi mata-mata, penerjemah, polisi, atau pejabat dalam pemerintahan transisi buatan AS dan sekutu-sekutunya. Demi mendapat keuntungan duniawi yang sedikit, mereka berkhianat kepada agama dam bangsa.
Sekelompok lainnya memilih menyelamatkan diri sendiri dan keluarganya, baik dengan jalan mengungsi ke negara lain maupun berpindah ke daerah-daerah di Iraq yang dirasa lebih aman. Untuk menyelamatkan diri dan hartanya, mereka memilih bersikap pasif. Mereka enggan terlibat dalam gerakan-gerakan perlawanan yang berjuang untuk mengusir agresor AS dan sekutunya.
Sekelompok terakhir memilih terlibat secara aktif dalam gerakan perlawanan untuk mengusir agresor AS dan sekutu-sekutunya. Mereka rela meninggalkan harta dan keluarganya demi membebaskan negeri Islam tersebut dari penjajahan tentara kafir. Sebagian di antara mereka gugur di medan perjuangan. Sebagian lainnya terluka. Sebagian sisanya tertawan. Dan selebihnya, insya Allah, akan memetik kemenangan atas musuh-musuh Islam.
Keadaan ini mirip dengan kondisi yang disebutkan dalam hadits di atas, “Pada saat itulah penduduk daerah itu akan terpecah menjadi tiga kelompok. Satu kelompok mengikuti ekor sapi (menuntun binatang mereka) dan menyelamatkan diri ke pedalaman, Mereka akan binasa. Satu kelompok lainnya memilih menyelamatkan dirinya dengan jalan memilih kekafiran. Adapun kelompok terakhir menempatkan keluarganya di belakang punggung mereka dan bertempur melawan musuh. Mereka itulah orang-orang yang akan mati syahid.”
Ketiga, secara nasab bangsa Amerika, Inggris, dan Eropa memang tidak termasuk dalam rumpun bangsa Turk. Meski demikian, bapak moyang mereka adalah sama. Menurut imam Abu Amru, Ali Mula al-Qari, dan sebagian besar pakar sejarah mereka semua adalah anak keturunan Yafits bin Nuh. Yafits bin Nuh menurunkan anak keturunan yang kelak menjadi bangsa Turk, Eropa, Cina, Jepang, Mongol dan lain-lain. Dan karena mayoritas penduduk Amerika Serikat awalnya adalah imigran Kristen dari Eropa, maka secara nasab bangsa Amerika Serikat adalah bagian dari Eropa.
Demikianlah beberapa ciri lahir Amerika dan Eropa yang memiliki kemiripan dengan bani Qanthura. Meskipun demikian, hal itu tidak secara otomatis dapat membuat kita dapat memastikan bahwa mereka adalah Bani Qanthura’. Namun demikian umat Islam bisa memetik banyak hikmah penting berkaitan dengan invasi militer AS dan sekutunya ke Irak ini. Salah satunya adalah bagaimana setiap muslim bersikap terhadap fenomena semua bentuk invasi bangsa barat ke negeri-negeri umat Islam. Selalunya dalam setiap penjajahan penduduk setempat akan terbelah menjadi tiga kelompok; yang berjuang untuk melawan, yang bergabung dengan musuh dengan cara berkhianat, dan yang mencari aman dengan tidak memihak kepada siapapun. Dan hasil akhir serta nasib mereka sudah dijelaskan dalam hadits di atas.
Hikmah lainnya adalah bahwa peristiwa invasi Amerika ke Iraq mengajarkan kepada kita; kepada siapa kita akan bergabung ? Sungguh, Rasulullah telah menjanjikan kemenangan dan pertolongan Allah bagi kelompok pejuang Islam ini dalam hadits-hadits tentang ath-thaifah al-manshurah, di antaranya dalam hadits: Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang menegakkan agama Allah, orang-orang yang memusuhi mereka maupun tidak mau mendukung mereka sama sekali tidak akan mampu menimpakan bahaya terhadap mereka. Demikianlah keadaannya sampai akhirnya dating urusan Allah.” (HR. Bukhari)
Wallahu A’lam bish-shawab.

Sumber: http://granadamediatama.wordpress.com

Jumat, 06 April 2012

Sky Freeze dan New World Order


Terinspirasi dari Sky Freeze, saya akan sedikit menyinggung tentang New World Order atau Tatanan Dunia Baru.
New World Order merupakan agenda Zionis Yahudi untuk menyambut Dajjal, raja dari segala kejahatan dan fitnah di muka bumi dalam rangka menguasai dunia dan memperbudak semua orang selain dari mereka termasuk Islam dan Kristen serta agama-agama lainnya. Dalam mewujudkannya, mereka melakukan berbagai macam cara. Akan tetapi, ada beberapa cara yang sangat efektif yaitu melalui hiburan dan seni. Hiburan dan seni yang paling banyak mendatangkan hasil adalah musik.
Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar orang menyukai musik. Hampir tidak ada orang yang tidak menyukai musik meskipun ada orang yang hanya menyukai jenis musik tertentu atau tidak menyukai jenis musik tertentu. Musik sangat berpengaruh kepada kepribadian baik melalui instrumen yang dimainkan maupun melalui syair-syairnya. Orang kadang tidak kritis dengan syair yang ada di dalam sebuah lagu. Meskipun syairnya berisi kata-kata yang tidak sopan, jorok, porno, atau bahkan menjelek-jelekkan dan menghina dirinya sendiri, namun apabila lagu tersebut catchy, maka orang mau menyanyikannya. Hampir tidak ada filter dari sebuah lagu. Bahkan, apabila para ulama atau pemerintah melarang lagu tertentu karena muatan syair atau video klip yang ada di dalamnya, maka para musisi kompak dan berbalik menyerang pemerintah atau ulama tersebut dengan tuduhan menghalangi dan membunuh kreativitas mereka.
Selain musik, hiburan yang sangat digemari oleh banyak orang adalah film. Perhatikanlah setiap film barat yang masuk ke Indonesia. Tidak peduli apakah itu film dewasa, remaja, atau bahkan anak-anak. Hampir setiap film memuat adegan ciuman antara laki-laki dewasa dan perempuan dewasa. Ciuman yang dimaksud adalah ciuman bibir. Adegan tersebut dimuat bukan tanpa tujuan karena sama sekali tidak penting dalam sebuah film cerita. Adegan tersebut dimuat dengan tujuan menyebarkan budaya mereka. Mereka menganggap bahwa itu hal yang lumrah sebagaimana adegan makan atau mengendarai kendaraan. Padahal, mereka mengetahui bahwa ada agama yang mengharamkan adegan tersebut. Apabila mereka tidak mempunyai misi tertentu, tentulah mereka memilih untuk tidak memasukkan adegan tersebut ke dalam film. Sebab, dengan begitu, film mereka akan diterima oleh semua kalangan dan keuntungan yang mereka dapat akan semakin besar.
Sasaran utama dari mega project New World Order sebenarnya adalah umat Islam terutama para remaja. Sebab, Islamlah satu-satunya agama yang bertolak belakang dengan tujuan mereka. Islam menjadi penghalang utama dari cita-cita mereka. Dengan menguasai umat Islam, mereka mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Pertama, penghalang mereka yang paling berat tidak ada lagi. Kedua, umat Islam yang jumlahnya cukup banyak akan menjadi pengikut mereka.
Mereka menyadari bahwa selama umat Islam berpedoman kepada Al Quran dan Sunnah, mereka tidak akan berhasil menguasai umat Islam. Oleh karena itu, mereka terlebih dahulu menjauhkan umat Islam dari Al Quran. Menjauhkan yang dimaksud bukan menjauhkan secara fisik namun. Mereka membiarkan umat Islam membaca Al Quran namun mereka menghalangi umat Islam untuk memahami dan mengamalkannya. Sehingga, yang kita dengar hanyalah suara MP3 murottal dari masjid-masjid dengan bahasa Arab namun tidak satu pun dari pendengarnya mengetahui maknanya.
New World Order merupakan mega project yang sangat kompleks sehingga tidak mungkin dijelaskan dengan kalimat yang singkat. Untuk memahami New Word Order diperlukan berbagai referensi. Lalu, apa hubungannya dengan Sky Freeze?
Sky Freeze mungkin hanyalah sebuah mimpi kosong. Akan tetapi, fakta tidak bisa disembunyikan, sejarah tidak bisa dihapus. Suka atau tidak suka, New World Order adalah poyek besar yang telah, sedang dan akan terus berjalan. Sudah banyak umat Islam yang terjebak dan masuk ke dalam perangkap New World Order, namun sayang sekali karena mereka tidak menyadarinya.
Untuk lebih jelasnya mengenai New Word Order, silakan klik di sini.

Sky Freeze


Jumat 6 April 2012 pagi saya bermimpi  aneh. Mimpi itu sangat mengerikan dan membuat bulu kuduk saya berdiri. Perasaan saya menjadi sangat resah dan galau karena mimpi itu.
Sore hari, sekitar pukul 15.00 waktu setempat, saya keluar dari rumah. Tanpa sengaja saya melihat ke langit. Alangkah terkejutnya saya karena di langit banyak pemandangan aneh. Saya melihat dua buah pesawat terbang sayap tetap (fix two wings aircraft) di langit. Hal yang sangat aneh adalah kedua pesawat tersebut diam dan tidak bergerak. Baling-baling pesawat dan asap yang keluar dari pembuangan juga tidak bergerak.
Sebuah pesawat mirip dengan pesawat penumpang komersial berwarna putih dan sebuah pesawat lagi mirip dengan pesawat kargo yang digunakan oleh militer. Pesawat yang mirip dengan pesawat kargo tersebut berwarna hitam dan berbadan besar.
Saya berlari menghampiri ayah saya dan memberitahu beliau tentang apa yang saya saksikan. Melewati sebuah lapangan yang dipenuhi dengan rumput yang dipangkas rapi laksana lapangan golf, saya melihat beberapa orang warga negara Afrika sedang bermain bola. Saya juga memberitahu mereka apa yang saya saksikan dengan menggunakan bahasa Inggris.
"Guys, look at the sky. Sky freeze. Sky freeze", kata saya yang kurang mengerti bahasa Inggris sambil menunjuk ke langit. Saya hanya berharap bahwa mereka mengetahui apa yang saya maksud.
Saya menggunakan istilah "sky freeze" karena semua benda yang ada di langit tidak bergerak, termasuk asap dan awan sehingga langit tersebut seakan membeku.
Ketika saya dan beberapa orang warga negara Afrika tersebut melihat ke langit, dua buah pesawat yang saya lihat semula sudah tidak ada lagi. Kami mundur beberapa langkah untuk melihat bagian langit yang tertutup oleh pohon. Tiba-tiba kami melihat ada pesawat lain yang lebih panjang di langit. Pesawat tersebut juga tidak bergerak.
Melihat kejadian tersebut, kami ketakutan dan berlari tidak menentu. Alangkah terkejutnya saya karena pesawat hitam besar yang sebelumnya saya lihat sudah mendarat di depan saya. Pesawat tersebut melepaskan tembakan berupa api untuk melindungi diri namun tidak menyerang. Saya yang melintas di belakang pesawat hampir terkena tembakan api tersebut. Pesawat tersebut ternyata tidak berawak.
Sementara, langit sudah dipenuhi dengan pesawat-pesawat tempur penyerang. Mereka melepaskan tembakan untuk menyerang warga. Hal yang sangat aneh adalah mereka tidak menyerang rumah maupun gedung. Mereka hanya menyerang manusia. Hal yang lebih aneh lagi adalah mereka tidak menyerang semua manusia. Mereka hanya menyerang orang Islam.
Banyak orang berlarian menghindari tembakan yang dilepaskan oleh pesawat-pesawat tersebut. Saya masih berusaha mencari siapa dalang di balik penyerangan tersebut dan apa motif mereka. Saya masuk ke kamar. Saya tidak mengetahui apa yang harus saya lakukan.
Tiba-tiba saja saya melihat sebuah sinar berwarna merah menembus jendela kamar saya. Warna sinar tersebut mirip dengan warna sinar laser pada pena pointer namun mempunyai diameter kira-kira 30 cm. bentuk warna tidak beraturan, tidak bulat dan tidak pula persegi. Saya mematikan lampu kamar saya. Anehnya, sinar tersebut hilang bersamaan dengan lampu kamar yang mati.
Saya memandangi handphone yang tergeletak di lantai kamar saya. Saya terus berpikir bagaimana mungkin pesawat tidak berawak bisa menyerang manusia dan hanya orang Islam saya yang diserang. Bagaimana mungkin pesawat tidak berawak tersebut bisa mengetahui agama seseorang melalui wajah.
Saya menduga bahwa dalang di balik penyerangan tersebut telah mengumpulkan semua data-data targetnya. Mereka menyimpan foto dengan berbagai posisi pengambilan dan juga informasi agama. Lalu dari mana mereka mendapatkan informasi tersebut?
Dugaan sementara saya, mereka mendapatkan informasi tersebut melalui jejaring sosial yang mereka miliki atau mereka membeli data tersebut dari pemilik jejaring sosial tertentu yang memiliki banyak anggota terutama dari Indonesia.
Saya masih terus mencari informasi tentang siapa sebenarnya dalang di balik penyerangan besar-besaran tersebut. Mungkinkan mereka adalah kelompok ekstrim kiri Amerika yang selama ini banyak membantai umat Islam di Timur Tengah dengan berbagai macam alasan yang mereka ada-adakan?
Waktu sholat ashar pun masuk. Saya keluar dari kamar dan meuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Pintu kamar mandi terbuka sehingga saya bisa melihat ke luar. Tiba-tiba saja sebuah mobil sedan melintas dan berhenti ketika melihat saya. Saya dengan jelas melihat dua orang yang ada di dalam mobil tersebut karena kaca mobil terbuka. Satu orang laki-laki yang duduk di depan dan satu orang perempuan duduk di belakang. Keduanya berambut pirang seperti orang Amerika yang saya lihat di TV dan di film. Mereka melihat saya dengan pandangan sinis.
Saya berusaha untuk tidak mempedulikan mereka. Saya harus menyelesaikan wudhu saya dan ingin segera sholat. Setelah selesai sholat, saya akan melanjutkan perjuangan untuk melawan pesawat-pesawat penyerang tersebut dengan segala kemampuan yang saya miliki. Jika saya mati, maka saya akan masi sebahai syahidin dan saya tidak takut mati. Akan tetapi, saya tidak ingin mati dengan begitu mudah karena saya ingin membebaskan umat Islam yang lain.
Sayang sekali, mimpi saya terhenti. Saya terjaga setelah saya menyelesaikan wudhu sebelum saya sholat Ashar. Kondisi fisik yang tidak begitu fit membuat saya tidak nyenyak tidur.
Saya masih tetap terbaring di tempat tidur antara sadar dan tidak sadar namun sudah berhenti dari mimpi. Beberapa saat kemudian alarm di handphone saya berbunyi. Alarm saya atur pukul 05.30 karena jujur saja, saya memang akhir-akhir ini malas bangun pagi.
Setelah mendengar alarm, saya tidak langsung bergegas untuk berwudhu dan melaksanakan sholat Shubuh. Saya masih duduk dan merenung sekitar satu atau dua menit. Setelah itu, barulah saya ke kamar mandi untuk berwudhu.
Usai melaksanakan sholat Shubuh, saya mengambil notebook yang masih berada di dalam tas karena sejak saya pulang dari kampus tadi malam, saya belum membuka notebook saya. Saya langsung menulis untuk menceritakan mimpi saya. Saya tidak mengetahui pukul berapa saya mulai menulisnya. Hal yang pasti adalah saat ini jam di notebook saya menunjukkan pukul 07.06 waktu setempat.
Itulah mimpi saya malam itu. Saya menceritakan mimpi itu apa adanya. Saya tidak mengetahui apakah mimpi saya itu mempunyai arti atau hanya bunga tidur saja. Namun yang pasti, data-data tentang diri pribadi kita, meski tidak berarti menurut kita, namun sangat berarti menurut orang lain.
Karena mimpi tersebut, saya menjadi khawatir dengan keberadaan saya di jejaring sosial asing. Saya ingin menghapus akun saya. Sayangnya, saya pernah mendaftar dengan email yang sudah tidak aktif lagi. Saya juga tidak ingat lagi passwordnya.